Rabu, 04 Januari 2012

SIRULLAH

Semudah-mudahnya “Ma’rifat” kepada Allah adalah menjaga keluar-masuknya nafas dengan lafal “Allah …. Allah ….” Di sertai dengan penuh rasa takut dan harap. Namun bagi pemula hendaknya mengganti lafal “Allah…Allah…” dengan Istighfar (Astaghfirullahal-‘Azhiim) yaitu nafas masuk baca ….. Astaghfirullaah ….. nafas keluar membaca ….hal- ‘azhiim … Demikian hendaknya sehingga menjadi kebiasaan kita selalu ber-Istighfar (taubat) yang memudahkan cahaya (Nuur) petunjuk dan pertolongan Allah Swt kepada kita.

Di dalam kitab “Khozinatul-‘Asroor” di terangkan: Barang-siapa yang setiap gerak-geriknya selalu ber-Dzikir kepada Allah SWT (menjaga keluar-masuknya nafas) maka niscaya Allah akan membuka baginya rahasia kerajaan langit dan bumi. Mampu men-tasyara’uf-kan sesuatu yang maujud, nicaya apabila ia mengatakan … hai pasir … jadilah tepung …. Hai angin , halilintar, air … tunduklah …. Niscaya Allah menundukkan baginya. Di dalam sebuah hadits Qudsy menerangkan: Barang-siapa selalu Istighfar ( bertaubat) maka Allah akan memberikan jalan keluar dari tiap-tiap kesulitan dan Allah akan memberikan dari tiap-tiap kegelisahan akan ketentraman dan Allah memberikan rezeky dari arah yang tak diduga-duga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar